Pertempuran Laut Aru Dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan Mengakibatkan Tenggelamnya Kapal
Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pertempuran Surabaya adalah salah satu pertempuran terbesar dan paling terkenal dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran sengit antara pasukan Inggris dan Belanda melawan para pejuang kemerdekaan Indonesia di Surabaya. Pertempuran ini dikenal sebagai Hari Pahlawan dan menandai komitmen kuat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pertempuran Bandung Lautan Api (23-24 Maret 1946)
Pertempuran Bandung Lautan Api terjadi ketika pasukan Sekutu yang dibantu oleh Belanda mencoba mengambil alih Bandung. Untuk mencegah kota tersebut jatuh ke tangan musuh, para pejuang dan warga Bandung terpaksa membakar kota mereka sendiri. Pertempuran ini menggambarkan pengorbanan besar yang dilakukan demi kemerdekaan.
Battle of Warships: Online
Battle of Warships: Online adalah game bertema kapal perang yang menampilkan pertempuran seru dengan teknologi canggih di tengah lautan. Dalam game ini, kamu bisa mengendalikan berbagai kapal perang legendaris dari era Perang Dunia I dan II. Tak hanya itu, kamu juga dapat meningkatkan mesin kapal untuk mengoptimalkan performa dan mengalahkan musuh.
Game ini menghadirkan lebih dari 20 kapal perang unik dengan grafis 3D realistis yang memukau. Pemain juga dapat menggunakan berbagai senjata mematikan, seperti torpedo, misil, dan masih banyak lagi, untuk mendominasi pertempuran.
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
https://www.tribunnewswiki.com/
Tentara sekutu dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) bersamaan dengan tentara Belanda (NICA) datang ke Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 di bawah pimpinan jenderal asal Inggris, A.W.S. Mallaby.
Kedatangan para prajurit ini bertujuan untuk membebaskan tawanan sekutu yang ditahan di Indonesia, menduduki tempat-tempat penting seperti Gedung Internatio dan Pangkalan Udara Tanjung Perak, serta menyebarkan pamflet yang berisi imbauan supaya masyarakat Indonesia menyerahkan senjata kepada Sekutu.
Hal ini tentu menyulut kemarahan arek-arek Surabaya. Sebagai masyarakat yang merdeka, mereka mengabaikan pamflet tersebut dan enggan untuk menyerahkan senjata. Pidato dari Bung Tomo yang berapi-api untuk mengajak seluruh masyarakat Surabaya untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia digaungkan melalui radio.
Para pemuda Surabaya pun menjadi semakin bersemangat untuk mengusir pasukan sekutu. Mereka melawan dan menyebabkan terjadinya pertempuran bersenjata yang pada akhirnya menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby di dekat jembatan merah.
Kematian Brigjen A.W.S. Mallaby membuat pihak sekutu menjadi murka. Mereka memperingatkan mayarakat Surabaya untuk menyerah paling lambat pada tanggai 10 November 1945 apabila tidak ingin dihancurkan. Namun. hal ini sama sekali tidak digubris.
Puncaknya, pada tanggal 10 November 1945, pasukan sekutu melakukan penyerangan di Kota Surabaya. Kurang lebih 16.000 pejuang Surabaya gugur dengan perbandingan sekitar 2000 tentara sekutu yang mati. Untuk mengenang semangat juang para pemuda Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tanggal 10 November akhirnya diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Pertempuran Cikapundung (1946)
Pertempuran Cikapundung adalah salah satu pertempuran awal dalam perjuangan kemerdekaan yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Pertempuran ini menjadi simbol perlawanan rakyat Bandung terhadap upaya kolonial untuk merebut kembali wilayah yang telah dimerdekakan.
Pertempuran Pasuruan (1947)
Pertempuran Pasuruan di Jawa Timur terjadi saat Belanda melakukan agresi untuk menguasai wilayah tersebut. Pertempuran ini menandai perjuangan keras rakyat Pasuruan dalam menghadapi upaya kolonialis.
Pertempuran Yogyakarta (19-21 Desember 1948)
Pertempuran Yogyakarta merupakan bagian dari Agresi Militer Belanda II, di mana Belanda mencoba untuk merebut Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia saat itu. Pasukan Indonesia berjuang keras untuk mempertahankan kota ini, dan meskipun kota jatuh ke tangan Belanda untuk sementara waktu, pertempuran ini memperkuat tekad rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Pertempuran Ambarawa
https://www.inews.id/
Pertempuran Ambarawa di Provinsi Jawa Tengah melibatkan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia dengan pasukan tentata Inggris. Pertempuran ini berlangsung selama sekitar tiga minggu, dimulai pada tanggal 20 November 1945 hingga 15 Desember 1945.
Pasukan Inggris mendarat di Jawa Tengah dengan tujuan untuk menyelamatkan para tawanan serta interniran yang ditahan oleh pasukan Jepang. Timbul perselisihan yang disebabkan karena sikap orang Belanda yang tidak mengenakkan ketika sedang menangani para tawanan tersebut.
Akhirnya terjadi bentrokan antara pasukan sekutu dengan TKR. Para pejuang Indonesia melakuka blokade pada sejumlah jalan serta menembaki pasukan Inggris, dan dibalas dengan menggunakan senapan mesin beserta mortir. Panglima Besar Sudirman langsung mengambil alih komando pasukan dalam pertempuran Ambarawa.
Pertempuran Ambarawa berlangsung dengan sengit. Pasukan sekutu dengan sangat serius ingin menghabis pasukan Republik Indonesia. Mereka mendatangkan beberapa pesawat terbang pemburu serta kapal penjelajah Inggris HMS Sussex, juga turut menembakkan meriam artilerinya ke daerah gunung Ungaran. Betapa seriusnya perang Ambarawa, hingga 75 orang yang pada masa itu berstatus sebagai bekas tawanan perang pun harus turut bertempur melawan TKR.
Meski demikian, memasuki pertengahan Desember, posisi pasukan Inggris semakin terjepit dalam pertempuran tersebut. Selain itu, mereka juga memiliki tugas untuk melindungi para tawanan yang telah dibebaskan. Pasukan Inggris pun akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mundur dari Ambarawa.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia melibatkan berbagai pertempuran heroik yang memainkan peran krusial dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan Jepang. Berikut adalah beberapa nama pertempuran penting yang menggambarkan semangat dan keberanian para pejuang Indonesia:
Pertempuran Medan Area (1945-1947)
Pertempuran Medan Area adalah serangkaian konflik yang berlangsung di Sumatera Utara antara pasukan Indonesia dan Belanda. Pertempuran ini merupakan bagian dari upaya Belanda untuk menguasai Medan dan sekitarnya setelah proklamasi kemerdekaan. Pertempuran ini menunjukkan perjuangan gigih rakyat Sumatera Utara dalam melawan kolonialisme.